Read more at http://shafaaulialkaf.blogspot.com/2012/04/menambahkan-google-analytics-di-blog.html#KYyejW572utK4IqS.99
SOLDIER OF ALLAH: Zikir Sunyi
Monday, March 11, 2013
Zikir Sunyi
Hari ini,Aku perintahkan kau
Wahai Tubuh,Hati,Jiwa dan Pikiranku dan Roh yang Hidup,yang diciptakan
olehNya untuk mencintai.wujudkan keinginanmu melalui kata dan
perilaku.Buatlah Aku Roh yang hidup,untuk mencintai dan membahagiakan
sesamaku dan masukan Ikhlas kedalamnya agar aku mencintai apa yang
kukerjakan dan untuk orang-orang yang ada di sekitarku.Tuntunlah Aku
bersamamu untuk melakukan segala kebaikan
Demi diriku dengan suara yg
menetes di ujung adzan.seperti desah napas yang berat oleh waktu melalui
sujud dalam alif. ah.. yang menetes dan meleleh adalah kalbu dengan
tahun-tahun penuh kelalaian dan terasa keluh untuk dilafazkan dalam
pertemuan akhir salam takhiyat yang tak mampu diterawang oleh siapapun,
kecuali maut yang sanggup menuntaskannya : Lâ ilâha illâ anta, subhânaka
innî kuntu minazh zhâlimîn...duh Gusti.
“Kepada pemilik Asmaul
husna”....dan kesekian kalinya aku berdoa dalam lenguhan diam, Jiwaku meminta
dalam pergolakan. aku lahir dari lingkar malam dalam kesakitan dan
kemenangan hawa nafsu, aku bersimpuh Dalam keheningan membungkus.
dengarlah aku, memanggilmu tanpa malu, Di balik jeruji beku, di balik
warna buram, telanjang aku menghadapmu Dalam kemunafikan mendalam...
Chandra..untuk apa kau membalut
kata-katamu dengan berlapis makna. saat semua tak mengerti apa maumu.
tidakkah kau dilahirkan dari sebuah kesederhanaan? ya berbagi sajalah apa
adanya. kau dapat bercerita tentang malaikat yang mengajarimu bersujud.
tentang puisi yang beranak pinak dari tangan jadahmu. kemudian kau lepas
ia mengembara dicaci-maki, meski malam-malam selanjutnya tak kau akhiri
permenunganmu. istiqomah sajalah kau!
Malam yang muram telah berlalu,
Makna kegelapan sirna, Nur kebenaran adalah kebenderangan, Saat kepala
makin merunduk tersungkur pada ribuan rintih penghambaan Sebagai tanda
Agungnya sang Khalik. Isak lirih kidung detak jantung semakin dalam.
Disinilah aku semakin mengenal kehinaan diri bagai noktah dalam cermin retak.
Duh gusti,sudikah Engkau menerima porak porandanya wujud tak
ikhlasku ini...?
alif-lam-mim...samar terbaca,
kuterjemahkan seperti angin yang menggalir, memagari setiap perenungan,
melihat waktu telanjang dingin. dalam perasaan yang menjadi pucat dan
bergetar ketakutan. Ya Rabb....Tanpa-MU aku hanya titik nol.
Wahai diriku..lelaplah dengan
mimpi sunyi malam ini. bisikkan pada ranjang yang dingin dari celoteh
asmara. artikan mimpimu yang abadi, masuklah dalam dimensi hening mencumbu
cinta Tuhanmu, hingga segala makna menguak di ujung pagi. dan esok,
ambillah matahari kemudian taruh di puncak rasa syukurmu, biarkan cahaya
yang bermekaran di bayang Ilahi menjadi prasasti yang bertuliskan perasaan
dan cinta Ibumu dan Rabb-mu.
aku terhenti di separuh malam menembus
muara setiap lapisan langit yang mempertontonkan romantisme penciptaanMU.
Bila waktu menghitung langkah Membusuk bersama kematian dzikirku. aku tak
lagi Punya kuasa atas raga ini. Pinanglah aku ya Rabb..sebelum Semua
Amalan menegurku. astaqfirullah... sudah begitu jauhkah nafsuku ? sampai
aku harus bersusah payah ikhlas memujiMu.
Wahai wajah dalam cermin...apa
yang akan kau lukis dengan penamu di bentangan sajadah malammu? bagaimana
caramu melukis objek yang kau inginkan agar terlihat jelas seperti do'a
para nabi? Tadarus apa yang keluar dari nganga mulutmu dengan sejuta
ritual, dan tafsir-tafsir yang jatuh di nyerih ngilu kalbumu ?..maka
lukislah saja La Ilaha Ilallah !!
No comments:
Post a Comment