Read more at http://shafaaulialkaf.blogspot.com/2012/04/menambahkan-google-analytics-di-blog.html#KYyejW572utK4IqS.99
SOLDIER OF ALLAH: Ibu
Monday, March 11, 2013
Ibu
bagiku cinta untuk ibu
senantiasa membuat huruf-huruf tak pernah selesai kurangkai untuknya.bahwa
tangan ini terlalu kecil,terlalu biasa sebagai cinta yang semakin dekat
dekap raungku dan derap gempita doa yang direliefkan ibuku tak bisa
kubalas dalam anomali airmata yang semakin asing pada nyala
kasihnya...
Dikamarku,hanya ada dinding
bebal yang gagu,hanya suara petikan gitar dan nyanyi sepiku yang bergetar
seperti sayup tak terdengar tentang gelisahku yang terkapar.Ah...adakah
matahari lain yang dapat temani aku menembus dinding musim dingin abadi?
sebab cuaca yang ibu titipkan padaku adalah pilihan dunia yang tak pernah
selesai.
...jika lelah siapapun mesti
pasrah pada pendakian,maka kurindu layang - layang diangkasa memeluk ruh
jasadku lalu jiwaku tanah yang hanya mampu meneguk wangi susu bumi.akupun
air mengalir menyusuri lekuk liku bumi hingga keperaduanmu..ibu. ini kali
perjalanan terahir itu ketika diam kuberdiri dipintumu berkeluh tentang
payah payahku,Ibu...izinkan aku tidur dirahimmu malam ini..
beban mataku adalah risau yang
hendak kutidurkan,tapi lelap enggan menyentuh mimpi dan perasaan berdiri
sendiri lalu mendesah,menuju ayunan kantuk.lalu diri menjelma di
dinding-dinding pualam lewat biji-biji tasbih,aku menjelma pembangkang
yang lepas di tungkai doa.dan semestinya aku meminta restumu,ibu. agar
malamku berangkat tak jauh dari tadarus sunyiku..
Wahai...besarnya cinta ibumu !
kokohkan batu karang menenangkan gemuruh awan, terangkan malam dengan
bintang-bintang. Jagalah ia yang menjagamu, berdirilah di sampingnya jika
diancam bayang burukmu. tamengkan jiwanya dengan bakti merunduknya
kalbumu, karena Surga hanya satu.jika bukan ibumu...surga manakah lagi
yang hendak kau cari?
surga dan ibuku,duduk
berdampingan,di keduanya ada sungai mengalir jernih dimana kehidupanku
bermula di rahimmu.aku layari sungai itu dalam perjalanan butarata menuju
kasihmu.aku tahu semua payah-payahku ini selalu membuatmu menunggu dalam
doa-doa yang kau sulam dengan air matamu.sungguh aku tak sempurna sebagai
amanahmu.izinkan aku bersimpuh dikakimu untuk sekali lagi berkata : "
Ibu, ada namamu penuh cinta di hatiku."
Tangan itu
memandikanku,memakaikan baju,membelai dan memelukku (ketika kecil), dan
terlebih dari semuanya, berdoa untukku. tangan itu telah menyentuh dengan
cara yang paling membekas dalam hatiku. Dunia memiliki banyak keajaiban,
Segala ciptaan Tuhan begitu agung.tetapi tak satu pun yang dapat
menandingi Keindahan tangan ibuku...!!
Pantang memang jika ku menangis
di hadapmu.Mungkin hanya senyum yang kan kau saksikan di binar indah
syahdu matamu dan aku hanya ingin hadirkan sejuta senyum pada
bibirmu.sungguh...telah kurajam selaksa perih pada hatimu.dan aku hanya
mampu berharap Semoga masih cukup waktuku di dunia untuk berucap dan kau
mendengar “ ini aku anakmu.... ibu ”
IBU...kutulis ungkapan
kehormatan padamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah merasuki
tulang-tulang tuamu.aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kerinduan padaku.aku berusaha menutupi jalan
untuk air mataku yang tak sanggup menahan keharuan menuntut jalan
keluar,mungkin hendak berteman dengan air matamu dan selembar jilbab yang
kuberi untuk kemuliaanmu...
Pada sebaris hujan,kumasuki
cakrawala dengan payung terbuka tanpa layung senja.Terpa angin
meninggalkan jejak dingin di dada.Engkau menggigil di jantungku,Bergetar
dinadiku…Sebulir hujan menggantung di ujung payung sebuah kilau,Kumasuki
kelambu hujan di mana perih dikalbu menggenggam rindu.. untukmu
Ibu..
Mulai menguarai suci Janin
pahala menyebar surya rata.Sebagiannya tersisa tak terasa,Serba mustahil
menjulang sangat singkat sosok.Di saujana musafir nampak rindu pada rahim
cinta abadi,Sayang kabur inti dan makna,Tarikan saripati atas musim cinta
lepas luka.Tetapi tahta rindu padamu masih memuncaki kerinduan-NYA
dalam silau butir tasbih atas nama ibuku...
Hingga tak tergambarkan,apa
rasa ini.Hingga menatap ku selalu jauh, Hingga keperawanan surga, adalah
hari hari bersamamu, Hingga tersadar, sendiri adalah ketersiksaan, Hingga
kadang membenci jalan pencarianmu, Hingga ibuku,tepat diabawah
ArasyMU.Hingga doa, seiring mendoakan sang Nabi, Hingga tak perlu malu
mengakui, Ibu...Engkau separuh hidupku, dan mana mungkin aku hidup dengan
setengah nyawa..
Aku bertanya: “Kenapa para ibu
menangis?” Tuhan menjawab:"
Ketika Aku menciptakan Ibu,
Kuberikan kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun.
walaupun anak-anaknya sangat mengecewakannya. Untuk semua kerja kerasnya
ini, Aku memberi dia air mata untuk dicucurkan. ketika anak-anaknya tak
peduli pada dirinya karena kesibukan duniawi..Aku terdiam : sungguh
istimewa KAU ciptakan seorang Ibu...
Ibuku menyungaikan susu dalam
nadiku, Ada gerimis Rinainya jatuh dalam dekap surgawi ditubuhku.dan aku
telah menjelam khosimmumubin Indah denting qur'ani yang Engkau lirihkan di
telinga pudar sudah! Khusukku mabuk pada dunia pemahamanku tumpul pada
kasihmu Aku sibuk memahami dunia yang tak berfihak padaku Nafasku memburu
seperti Washyi Bin Harb yang menombak Hamzah,Gelisahku membentuk cawan
anggur tak menghapus dahaga.Sungguh...aku telah mengotori surga di
kakimu...
No comments:
Post a Comment