Surah Al A’raf, Ayat 143
Dan tatkala Nabi Musa datang pada waktu yang Kami telah tentukan
itu, dan Tuhannya berkata-kata dengannya, maka Nabi Musa (merayu dengan)
berkata: “Wahai Tuhanku! Perlihatkanlah kepadaku (DzatMu Yang Maha
Suci) supaya aku dapat melihatMu”. Allah berfirman: “Engkau tidak
sekali-kali akan sanggup melihatKu, tetapi pandanglah ke gunung itu,
maka kalau ia tetap berada ditempatnya, nescaya engkau akan dapat
melihatKu”. Setelah Tuhannya “Tajalla” (menzahirkan kebesaranNya) kepada
gunung itu, (maka) “TajallaNya” menjadikan gunung itu hancur lebur dan
Nabi Musa pun jatuh pingsan. Setelah ia sedar semula, berkatalah ia:
“Maha Suci Engkau (wahai Tuhanku), aku bertubat kepadaMu, dan akulah
orang yang awal pertama beriman (pada zamanku)”.
Allah bukan cahaya dan
bukan energi. Cahaya dan energi hanyalah sebuah makhluq ciptaannya.
Melihat secara fisika, hanyalah sebuah proses otak manusia menerima
pesan dari syaraf mata bahwa ada bayangan/berkas cahaya masuk ke dalam
lensa mata dan ditampung pada retina. Oleh syaraf mata, pesan ini
diteruskan ke otak dan diterjemahkan segagai sebuah objek yang dilihat.
Allah bukan materi dan bukan energi dan bukan sesuatu yang masuk ke
dalam lensa mata dan diproyeksikan pada retina. Maha suci Allah dari
sifat-sifat lemah seperti itu. Bahkan wujud Allah itu tidak bisa
dibayangkan wujud-Nya karena akal dan kemampuan manusia tidak akan
sampai untuk memahaminya. Dan satu-satunya cara kita mengenal Allah
adalah informasi resmi yang datang dari Allah sendiri berupa kitab suci
dan hadits Nabi. Tentu saja kita harus mengambil semua informasi tentang
Allah itu tanpa ada satu ayatpun yang kita tolak. Dan satu diantara
ayat Al-quran itu berisi informasi bahwa di surga nanti manusia yang
beriman akan dapat melihat Allah. “Wajah orang-orang beriman pada
hari itu berseri-seri. Mereka melihat Tuhan-Nya” QS. Al-Qiyamah: 22-23.
Sabda Rasulullah SAW: “Kalian akan melihat Tuhanmu sebagaimana kamu
milhat bulan ini” HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmizy dan lain-lain.
Namun meilhat Allah
ini baru akan terjadi nanti setelah hari akhir dan hanya akan dapat
dilakukan oleh orang-orang beriman. Sedangkan di dunia ini, di alam yang
masih terbatas pada materi dan energi, hal itu tidak mungkin terjadi.
No comments:
Post a Comment