Ktab Ulangan 21:15-16 dan Keluaran 21:10 menjelaskan, beberapa aturan
hukum beristri lebih dari satu. Ini adalah bukti bahwa alkitab (Bibel)
pun tidak melarang poligami. Alkitab, memberikan aturan tentang
poligami, sesuai zaman yang berlaku pada masa itu.
Dalam Alkitab, pelaku poligami pertama kali adalah Lamekh (Kejadian
4:19). Dalam Ulangan 25:5 disebutkan, jika suami meninggal, maka sang
istri itu harus dinikahi oleh saudara lelaki sang suami. Perkawinan
antara janda dengan ipar ini disebut "Kewajiban Perkawinan Ipar".
Jika saudara Ipar sudah beristri, ia harus memoligami janda iparnya.
Jika saudara ipar itu menolak menikahinya dengan alasan tidak suka, ia
dihukum oleh tokoh Nasrani dengan cara diludahi mukanya (Ulangan 25:0).
Dalam Bibel pun terdapat puisi tentang poligami : Permaisuri ada enam
puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.
Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak
ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya, putri-putri melihatnya
dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir
memujinya (Kidung Agung 6:8-9).
Legalnya poligami ini, didukung fakta di dalam Bibel, bahwa para Nabi
Bani Israil juga berpoligami. Nabi Ibrahin punya dua istri, yaitu Sara
(Kejadian 11:29-31) dan Hagar (Kejadian 11:29-31). Selain itu, Ibrahim
disebut juga punya gundik bernama Kentura (Kejadian 25:1).
Nabi Yakub punya empat istri, yaitu Lea, Rahel, Bilha dan Zilpa
(Kejadian 29:31-32, 30:34, 30:39). Jejak Nabi Yakub ditiru oleh anaknya,
Esau, dengan menikahi dua perempuan Kanaanm yaitu Ada dan Oholibama
(Kejadian 36:2-10).
Nabi Musa berpoligami dengan mengawini dua istri. Salah satunya bernama
Zipora (Keluaran 18:2, Bilangan 12:1). Salomo alias Nabi Sulaiman punya
700 istri dan 300 gundik (I Raja-raja:1-3). Anak kandung Salomo,
Rehabeam, juga berpoligami. Ia punya 18 istri dan 60 gundik yang
memberinya 28 anak laki-laki dan 60 perempuan (2 Tawarikh 11:21).
Nabi Daud memiliki banyak istri dan gundik, diantaranya Ahinoam,
Abigail, Maacha, Hadjit, Edjla, Michal dan Batsyeba ,(I Samuel
25:43-44,27:3,30:5, II Samuel 3:1-5, 5:13, I Tawarikh 3:1-9, 14:3, II
Samuel 16:22). Simson kawin beberapa kali (Hakim-hakim 14:10, 16:1-4),
dan masih banyak lagi daftar pelaku pepoligami dalam Alkitab.
Jauh sebelum Rasul lahir, Nabi Daud, Abraham, Yakub dan Salomo telah
mempraktikan poligami. Tapi tak satupun ayat Bibel yang mengecam atau
menilainya sebagai tindakan yang salah, bermaksiat dan dosa.
Nabi Daud, mengoleksi banyka istri dan gundik, tapi Tuhan tidak
mengecamnya sebagai kelemahan. Bahkan, Tuhan memberikan penghargaan
dengan julukan "Nabi yang taat kepada Tuhan dan berkenan di hati-Nya"
(Kisah Para Rasul 13:22).
Nabi Yakub menikahi banyak wanita yang memiliki hubungan darah. Toh,
Yakub tidak dibenci Tuhan. Semasa hidunya, Allah justru menampakkan
diri keada Yakub sebagai Allah Yang Maha Kuasa (Keluaran 6:2). Bahkan,
Tuhan menjanjikan akan memberikan sebuah negeri pada keturunan Yajub
(KEluaran 33:1). "Yakub adalah nabi yang diberkati Tuhan, berada dalam
kerajaan Sorga (Kerajaan Allah) bersama dengan Abraham, Ishak dan semua
nabi Allah," (Matius 8:11), Lukas 13:28).
Labi Lot (Luth), dalam Bibel juga disebut memoligami dua kakak beradik
hingaa beranak-pinak. Tapi, Tuhan tidak menegurnya sebagai orang yang
berdosa karena berpoligami. Bahkan, Tuhan membeirkan pujian kepada Lot
sebagai orang yang benar dan taat jepada Tuhan (II Petrus 2:7).
Bahkan, Nabi Salomo (Sulaiman) dalam Bibel diceritakan sebagai nabi
superpoligami dengan koleksi istri terbanyak di dunia. Tuhan juga tidak
mencelanya, sebagai tindakan maksiat. Tuhan justru menyayngi Salomo
sebagai orang yang sudah dipilih Tuhan sejak bayi menjadi hamba-Nya yang
akan mendirikan Bait Allah (I Tawarikh 22:9-10).
Pada masa Yesus, jika praktik poligami ini tercela dan hrus dihapus,
pasti yesus menyikapinya dengan tegas. Ternyata, Yesus tidak pernah
menghapus aturan tentang poligami yang diterapkan para Nabi terdahulu.
"Janganlah kamu menyangka, bahw aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya," (Matius 5:17).
Dalam buku Sex in The Bible, halaman 5 disebutkan, Yesus sendiri -meski
Bibel tak menceritakan- apakah dia pernah menikah dan berpoligami?
Tapi, Ia tak pernah komplain ketika murid terkasihnya, Petrus, menikah
berulangkali. Yesus tak mengecam apalagi menyuruh Petrus menceraikan
istri-istrinya. Ini menunjukkan, Yesus tidak mengharamkan poligami.
Sikap Yesus ini bisa dimaklumi, karena leluhur Yesus sendiri adalah
pelaku poligami (silsilah leluhur Yesus ada di Injil Matius 1:1-17).
(fakta/sabili)
No comments:
Post a Comment